Subscribe to our RSS Feeds
Hello, this is a sample text to show how you can display a short information about you and or your blog. You can use this space to display text or image introduction or to display 468 x 60 ads and to maximize your earnings.

Karya Ilmiah B.Indonesia (Budaya Penerapan Bersih Melalui Liga Kebersihaan)

0 Comments »

KATA PENGANTAR
                          Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan taufik hidayah, serta kekuatan sehingga  dapat menyelesaikan karya ilmiah  yang berjudul ‘ Upaya Penerapan Budaya Bersih di Lingkungan SMAN 1 Kuningan Melalui Liga Kebersihan  sesuai dengan tugas yang diberikan dalam mata pelajaran bahasa Indonesia.
                                    Dengan selesainya karya ilmiah ini kami ucapkan terimakasih kepada:
1.       Ibu Euis yg telah memberikan bimbingan dan tugas ini.
2.      Bapak Agus sebagai guru PLH.
3.      Siswa XI IPS 1 yang telah membantu dalam pembuatan karya ilmiah ini.
                                    Penulis menyadari dalam pembuatan karya ilmiah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, dengan rendah hati, penulis harapkan kritik dan saran yang membangun  demi kesempurnaan karya ilmiah ini.
                                    Akhirnya,  harapan penulis mudah – mudahan karya ilmiah ini dapat bermanfaat bagi kita semua, khususnya bagi penulis dan umumnya bagi pihak yang terkait.


                                                                                                Penulis










DAFTAR ISI

Kata Pengantar ................................................................................................................... i
Daftar Isi ............................................................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN
A.       Latar Belakang Masalah.................................................................................. 1
B.        Rumusan Masalah............................................................................................ 2
C.        Tujuan Penelitian............................................................................................. 2
D.       Manfaat Penelitian........................................................................................... 2
E.        Metode Penelitian............................................................................................ 2
1.        Jenis Penelitian.......................................................................................... 2
2.        Subjek Penelitian....................................................................................... 3
3.        Lokasi dan Waktu Penelitian..................................................................... 3

BAB II LANDASAN TEORI
A.       Kebersihan Lingkungan.................................................................................... 4
B.        Kegiatan Liga Kebersihan Di Sekolah.............................................................. 5
C.        Pengaruh Kebersihan Terhadap Proses Belajar-Mengajar................................ 5
1.        Proses Belajar-Mengajar............................................................................. 6
2.        Lingkungan Belajar.................................................................................... 8

BAB III HASIL PENELITIAN
A.       Alasan Siswa Tidak Membuang Sampah Pada Tempatnya.............................. 9
B.        Cara Menanggulangi Masalah Kebersihan Di SMAN 1 Kuningan.................. 9
C.        Pendapat Siswa Tentang Liga Kebersihan Di SMAN 1 Kuningan................. 10

BAB IV PENUTUP
A.       Kesimpulan...................................................................................................... 11
B.        Saran................................................................................................................ 11

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 12

BAB I
PENDAHULUAN

A.       Latar Belakang Masalah

                                    Kebersihan pangkal kesehatan. Kata-kata ini sudah tidak asing lagi bagi
            kita. Di suatu lingkungan sekolah seringkali sebuah sekolah mengalami permasalah tentang kebersihan. Hal ini disebabkan oleh para siswa yang membuang sampah sembarangan. Motivasi penulis mengangkat tema ini karena sangat kurang sekali kesadaran siswa-siswa untuk membuang sampah pada tempat sampah atau tong sampah yang telah disediakan.
                        Walaupun sudah tiap hari diingatkan atau dinasehati namun sampah tetap saja        berserakan di halaman maupun di dalam kelas. Bahkan, diperiksa di dalam laci     meja penuh oleh sampah-sampah kertas dan bekas bungkus makanan. Pemberian   hukuman dan sanksi-sanksi tidak membuahkan hasil yang memuaskan. Pemberian       hukuman hukuman dan sangsi-sangsi tersebut tidak memberikan pengaruh yang
            berarti.
                        Seringkali kita mendengar slogan-slogan di berbagai tempat terutama
            di sekolah, yang isinya mengajak kita untuk menjaga kebersihan lingkungan. Akan             tetapi , slogan tadi tidak kita pedulikan. Slogan tadi fungsinya hanya seperti hiasan      belaka tanpa ada isinya, padahal isi dari sebuah slogan sangat penting bagi kita.          Banyak slogan yang mengajak kita untuk menjaga kebersihan, tapi apa kenyataannya?
            Siswa masih membuang sampah sembarangan, selain ini siswa juga merobek-robek             kertas dalam kelas dan bila memakan jajan di tempat A bungkusnya dibuangnya juga   di tempat A, padahal di tempat-tempat tersebut telah disediakan tempat sampah.
                        Tentu kita tidak mau sekolah kita menjadi kotor, kumuh dan penuh dengan            sampah. Di samping itu SMAN 1 KUNINGAN mempunyai program kebersihan antar kelas yang selalu di selenggarakan tiap minggu. Hasilnya cukup membantu dalam masalah kebersihan kelas, kelas menjadi bersih dan rapi. Mereka bersaing untuk menjadikan kelasnya paling bersih.




B.       Rumusan Masalah
            Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:                                                                                                                 
1.  Mengapa siswa tidak membuang sampah pada tempatnya?
2.  Bagaimana cara menanggulangi masalah kebersihan di SMAN 1 Kuningan ?
     3.  Bagaimana pendapat siswa tentang Liga Kebersihan di SMAN 1 Kuningan?

C.       Tujuan Penelitian
            Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dalam penelitian ini adalah:
1.  Untuk mengetahui alasan siswa tidak membuang sampah pada tempatnya.
2.  Untuk mengetahui cara  menanggulangi masalah kebersihan di SMAN 1 Kuningan.
3.  Untuk mengetahui pendapat siswa tentang liga kebersihan SMAN 1 Kuningan.   

D.   Manfaat Penelitian
                                Penelitian ini memiliki manfaat sebagai berikut :
1.  Bagi Siswa, penelitian ini dapat membuka wawasan penulis tentang kondisi kebersihan  lingkungan sekolah SMAN 1 Kuningan dan pengaruhnya bagi siswa/i serta membuka wawasan pembaca tentang lingkungan yang baik untuk meningkatkan prestasi belajar siswa.
2.  Bagi Guru, menambah pengetahuan bagi sekolah serta memperkenalkan manfaat kebersihan lingkungan.
E.   Metode Penelitian
A.    Metode Penelitian
            Jenis penelitian dalam membuat panelitian ini adalah penelitian wawancara. Penelitian wawancara adalah penelitian yang dilakukan dengan wawancara kepada seseorang untuk memperoleh informasi sesuai dengan tujuan penelitian.

 B.   Subjek penelitian
     Berdasarkan judul penelitian di atas penulis mengadakan penelitian di   lingkungan sekolah dan subjek penelitiannya adalah para siswa kelas XI IPS I dan guru PLH.
                                                                                                                                               
C.   Lokasi dan Waktu Penelitian
      Penelitian ini dilakukan di SMAN 1 Kuningan. Waktu penelitian dilaksanakan pada tanggal 28 Januari 2013.





BAB II
LANDASAN TEORI

A.      Kebersihan Lingkungan
                        Kebersihan adalah upaya manusia untuk memelihara diri dan lingkungan dari segala yang kotor dan keji dalam rangka mewujudkan dan melestarikan kehidupan yang sehat dan nyaman. Kebersihan merupakan syarat bagi terwujudnya kesehatan dan sehat adalah salah satu faktor yang dapat memberikan kebahagiaan. Sebaliknya, kotor tidak hanya merusak keindahan tetapi, juga menyebabkan timbulnya berbagai penyakit.
                        Kebersihan adalah keadaan bebas dari kotoran, termasuk di antaranya debu, sampah, dan bau. Kebersihan adalah salah satu tanda dari keadaan higienis yang baik. Kebersihan lingkungan adalah kebersihan tempat tinggal, tempat kerja, dan berbagai sarana umum.
                        Di dalam sebuah dunia pendidikan tentunya sangatlah diterapkan sekali pola hidup bersih, hidup sehat, hidup damai. khususnya di sebuah sekolah karena di dalam sebuah tersebut Merupakan sebuah tempat dimana seseorang di didik, di latih dalam
segala aspek kepribadiannya. contoh kecilnya menjaga lingkungan sekolahnya agar bisa tetap bersih , sehat, alami, dan subur. mungkin sekarang-sekarang banyak kita temukan juga sekolah-sekolah yang predikat kebersihannya belum begitu maksimal dan terlihat masih di bilang kotor. itu semua diakibatkan oleh orang-orang yang menghuni sebuah sekolah tersebut dengan merawatnya yang kurang maksimal. Oleh sebab itu sekolah tersebut menjadi terlihat kurang bersih. dan banyak sekali pula sekolah sekolah yang terlihat sanga bagus. sehingga menumbuhkan efek baik bagi seseorang yang mengunjunginya. mereka yang berkunjung ke sekolah tersebut akan terasa nyaman, tentram, merasa betah akan kelestarian sekolah tersebut terasa bersih dan terawat. antisipasinya, bagaimana bila sekolah kita kotor. apa yang semestinya kita lakukan terhadap sekolah kita yang kotor itu. mungkin teman-teman pun sudah mengetahuinya lebi dulu dari saya.
                        Hal yang pertama yang harus kita lakukan agar sekolah kita terlihat rapih, bersih, serta terawat yaitu merasa memiliki terlebih dahulu sekolah tersebut, bisa kita bayangkan bila kita tidak mencintai sekolah kita. Sekolah akan terbengkalai.
                        Yang kedua menjaga sikap, maksud disini yaitu kita harus selalu
memperhatikan sikap kita selama disekolah dengan cara tidak membuang sampah bukan pada tempatnya. karena bisa mengakibatkan kesalahan yang bahaya akibat dari sampah tersebut. selain itu bila di sekolah kita terasa kurang nyaman dan terasa kotor. Alangkah baiknya bila kita melakukan aktifitas kita bagaimana caranya sekolah itu bisa bersh kembali, yaitu dengan cara membersihkannya, seperti menyapu semua halaman sekolah tersebut, intinya membersihkan semua yang ada disekolah tersebut.
                        Yang ketiga yaitu di anjurkan untuk menanam sebuah tanaman , apotek hidup, bunga-bunga, agar sekolah kita terlihat cantik ,rapih dengan berhiaskan penghijauan-penghijauan disekitarnya namun selain itu juga dengan adanya penghijauan di sekoah kita kita pun harus terjun ikut serta dalam hal pelestarian serta pemeliharaannya dan tingkat kesehatan yang terjaga sehat. karena sebuah tanaman juga bilakita tidak merawatnya, dia akan mati karena tidak terawat.
                        Yang ke empat yaitu hal yang paling di takutkan dalam kebersihan sekolah tersebut yaitu WC sekolah. Sering kita temukan sekolah-sekolah disekitar kita kebanyakan siswa-siswanya tidak bersikap disiplin, dalam pemakaian WC sekolah karena sebuah WC sekolah tersebut kotor karena ulah siswa tersebut yang tidak menjaga WC sekolah mereka dan akibatnya WC akan terasa kotor, terasa gersang, dan yang pasti akan menimbulkan efek Bau dikalangan lingkungan sekolah tersbut.  Siswa tersebut bisa saja membuang air besar atau kecilnya tidak di siram oleh air. Dalam beberapa waktu sebentar pun Sekolah tersebut akan terasa bau yang diakibatkan oleh bau yang ditimbulkan dari bau WC yang salah seorang siswa nya tidak bersikap disiplin.
                        Para guru maupun para siswa sebaiknya menjaga kebersihan lingkungan sekolah kita dengan baik dan benar karena bila bersih, akan membuat dampak yang baik juga bagi kita semua.

B.       Kegiatan Liga Kebersihan di Sekolah
                        Liga kebersihan merupakan lomba yang di ikuti oleh seluruh kelas di SMAN 1 Kuningan mereka berlomba untuk menjadikan kelas paling bersih di antara kelas yang lainnya. Liga kebersihan ini tercetus oleh program OSIS sekbid VII tentang Pembinaan kualitas jasmani,kesehatan, dan berbasis sumber gizi yang terdiiversifikasi tetapi program ini di laksanakan oleh ekskul Pecinta Alam (PA).                        
                        Penilaian dari liga kebersihan ini adalah dengan cara mengontrol kebersihan setiap kelas selama satu minggu penuh, yang jadi penilaian liga ini adalah kelengkapan struktur kelas, alat-alat kebersihan, perlengkapan kelas, kebersihan lantai,kaca dan bawah meja.
                        Setiap hari senin di umumkan pemenang liga kebersihan dari peringkat terbersih sampi dengan terkotor, yang menjadi juara kelas terbersih akan mendaptkan hadiah berupa barang perlengkapan kelas yang akan menunjang waktu KBM, dan jika kelas yang paling kotor akan mendapatkan bendera hitam dari panitia pelaksana liga kebersihan.

C.      Pengaruh Kebersihan terhadap Proses Belajar Mengajar

1.      Proses Belajar Mengajar
Proses belajar mengajar merupakan suatu proses yang mengandung serangkaian perbuatan guru dan siswa atas dasar hubungan timbal balik
yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu. Interaksi atau hubungan timbal balik antara guru dan siswa itu merupakan syarat utama bagi berlangsungnya proses belajar-mengajar. Interaksi dalam peristiwa belajar-mengajar mempunyai arti yang lebih luas, tidak sekedar hubungan antar guru dengan siswa, tetapi berupa interaksi edukatif. Dalam hal ini bukan hanya penyampaian pesan berupa materi pelajaran, melainkan penanaman sikap dan nilai pada siswa yang sedang belajar.Proses belajar-mengajar mempunyai makna dan pengertian yang lebih luas daripada pengertian mengajar. Dalam proses belajar-mengajar tersirat adanya satu kesatuan kegiatan yang tak terpisahkan antara siswa yang belajar dan guru yang mengajar. Antara kedua kegiatan ini terjalin intraksi yang saling menunjang. Guru merupakan jabatan atau profesi yang memerlukan keahlian khusus sebagai guru. Pekerjaan ini tidak bisa dilakukan oleh orang yang tidak memiliki keahlian khusus untuk melakukan kegiatan atau pekerjaan sebagai guru. Orang yang pandai berbicara dalam bidang-bidang tertentu, belum tentu dapat disebut sebagai guru. Untuk menjadi guru diperlukan syarat-syarat khusus, apalagi sebagai guru profesional yang harus menguasai betul seluk-beluk pendidikan dan pengajaran dengan berbagai ilmu pengetahuan lainnya yang perlu dibina dan dikembangkan melalui masa pendidikan tertentu. Proses dalam pengertiannya di sini merupakan interaksi semua komponen atau unsur yang terdapat dalam belajar-mengejar yang satu sama lainnya saling berhubungan (interdependent) dalam ikatan untuk mencapai tujuan. Yang termasuk komponen belajar-mengajar antara lain tujuan instruksional yang hendak dicapai, materi pelajaran, metode mengajar, alat peraga pengajaran, dan evaluasi sebagai alat ukur tercapai-tidaknya tujuan. Belajar diartikan sebagai proses perubahan tingkah laku pada diri individu berkat adanya interaksi antara individu dengan lingkungannya. Seseorang setelah mengalami proses belajar, akan mengalami perubahan tingkah laku, baik aspek pengetahuannya, keterampilannya, maupun aspek sikapnya. Misalnya dari tidak bisa menjadi bisa, dari tidak mengerti menjadi mengerti, dari ragu-ragu menjadi yakin, dari tidak sopan menjadi sopan.
Kriteria keberhasilan dalam belajar di antaranya ditandai dengan terjadinya perubahan tingkah laku pada diri individu yang belajar. Mengajar merupakan suatu perbuatan yang memerlukan tanggung jawab moral yang cukup berat. Berhasilnya pendidikan pada siswa sangat tergantung pada pertanggungjawaban guru dalam melaksanakan tugasnya. Mengajar merupakan suatu perbuatan atau pekerjaan yang bersifat unik, tetapi sederhana. Dikatakan unik karena hal itu berkenaan dengan manusia yang belajar, yakni siswa, dan yang mengajar, yakni guru, dan berkaitan erat dengan manusia di dalam masyarakat yang semuanya menunjukkan keunikan. Dikatakan sederhana karena mengajar dilaksanakan dalam keadaan praktis dalam kehidupan sehari-hari, mudah dihayati oleh siapa saja. Mengajar pada prinsipnya membimbing siswa dalam kegiatan belajar atau suatu usaha mengorganisasi lingkungan dalam hubungannya dengan anak didik dan bahan pengajaran yang menimbulkan proses belajar. Pengertian ini mengandung makna bahwa guru dituntut untuk dapat berperan sebagai organisator kegiatan belajar siswa dan juga hendaknya mampu memanfaatkan lingkungan, baik yang ada di kelas maupun yang ada di luar kelas, yang menunjang kegiatan belajar-mengajar.

2.       Lingkungan Belajar
 Lingkungan belajar yang efektif adalah sebuah lingkungan belajar yang produktiv, dimana sebuah lingkungan belajar yang didesain atau dibangun untuk membantu pelajar meningkatkan produktifitas belajar mereka sehingga proses belajar mengajartercapai sesuai dengan apa yang diharapkan. Hal ini dapat digambarkan dengan, kemudahan para pelajar dalam berfikir, berkreasi juga mampu secara aktif dikarenakan lingkungan belajar yang bersih sangat mendukung sehinggatimbul ketertiban dan kenyamanan pada saat proses belajar mengajar berlangsung. Berbeda halnya dengan pelajar yang memiliki sebuah lingkungan belajar yang kotor, tentunya akan menimbulkan kesan malas dan membosankan sehingga tidak timbul rasa semangat pada proses belajar mengajar dikarenakan lingkungan yang kotor dan tidak konduktif dan efektif.
            Kebersihan sangat mempengaruhi konsentrasi belajar siswa. Jika kelas bersih, indah dan tertata rapi maka kemungkinan besar kenyamanan dalam proses pembelajaran akan tercapai, selain itu konsentrasipun bisa lebih fokus, dengan begitu sistem kerja otak akan semakin meningkat. Tetapi sebaliknya, jika lingkungan sekolah terutama kelas terlihat kotor dan kumuh, pelajaran atau materi yang akan diberikan oleh guru akan sulit diterima oleh siswa, hal ini disebabkan karena pecahnya konsentrasi akibat situasi kelas yang tidak nyaman. Suasana kelas yang seperti ini juga menyebabkan siswa bosan atau mengantuk. Maka dari itu kelas harus selalu dalam keadaan bersih agar siswa bisa meningkatkan konsentrasi belajarnya.

BAB III
HASIL PENELITIAN

A.      Alasan Siswa Tidak Membuang Sampah Pada Tempatnya
                           Kebersihan merupakan hal yang sangat penting dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah maupun di rumah karena jika di sekolah atau di rumah tidak bersih dipastikan kegiatan belajar mengajar tidak akan efektif.  Akan tetapi, menciptakan lingkungan belajar yang bersih itu tidaklah mudah.
                          Berdasarkan hasil wawancara yang penulis lakukan,  tentang alasan siswa tidak membuang sampah pada tempatnya diperoleh data sebagai berikut:
1.      MALAS,  untuk membuang sampah pada tempatnya, umumnya siswa kelas XI IPS 1 menjawab malas, yaitu sebanyak 15 orang.
2.      LUPA,   siswa kelas XI IPS 1 menjawab lupa, yaitu sebanyak 10 orang.
3.      KEBIASAAN, siswa kelas XI IPS 1 menjawab kebiasaan, yaitu sebanyak 10 orang.
 Beradasarkan hasil penelitian di atas, maka dapat disimpulkan alasan siswa tidak membuang sampah pada tempatnya disebabkan oleh tiga alasan, yaitu malas, lupa dan kebiasaan. Alasan yang paling banyak atau tinggi adalah malas.

B.       Cara Menanggulangi Masalah Kebersihan di SMAN 1 Kuningan
                        Sekolah adalah lembaga formal pendidikan dengan fungsi meningkatkan pengetahuan dan kemampuan anak sebagai bekal di masa depan. Di sekolah anak-anak berada dari pagi hingga sore. Terkadang ada yang sampai malam hari.
                        Cara menanggulangi masalah kebersihan di SMAN 1 Kuningan berdasarkan hasil wawancara yang penulis lakukan adalah:
1.      Membangun tempat pembuangan sampah di sekolah.
2.      Menyediakan tempat sampah berdasarkan jenis sampahnya.
3.      Melaksanakan kegiatan ekstra kulikuler berbasis lingkungan, seperti kelompok  hijau, pecinta alam dan sejenisnya.
4.      Melaksanakan tata tertib kebersihan dan kelestarian lingkungan sekolah.
5.      Mengadakan gerakan cinta kebersihan dan kesehatan lingkungan sekolah.
6.      Membuat tata tertib kebersihan dan buang sampah sembarangan.
7.      Memberi contoh membuang sampah pada tempatnya.
8.      Memberikan nasehat apabila ditemukan pelanggaran membuang sampah  sembarangan.
9.      Memberikan reward kepada petugas piket yang rajin dan besih dalam membersihkan kelasnya.

C.      Pendapat  Siswa Tentang Liga Kebersihan di SMAN 1 Kuningan
                        Liga Kebersihan merupakan suatu kegiatan yang diadakan oleh kelompok     ekstrakulikuler Pencinta Alam (PA) berupa, lomba kebersihan antar kelas dengan tujuan agar setiap kelas dapat bersaing untuk meningkatkan dan mempertahankan kebersihan kelasnya masing masing.
                        Menurut para siswa XI IPS 1 yang penulis wawancarai  sebanyak 26 siswa menjawab bahwa liga kebersihan sangat membantu karena jika tidak ada program seperti ini maka tidak akan ada semangat untuk mendandani kelas masing-masing untuk mendapat juara di liga kebersihan. Namun, ada pula 5 siswa yang menjawab biasa saja. Mungkin ini merupakan contoh siswa yang  acuh tentang liga kebersihan itu.  Selain itu, ada  4 siswa lelaki yang menjawab tidak ada gunanya, karena siswa lelaki jarang sekali yang namanya piket atau membersihkan kelas bahkan dominanya lelaki menjadi biang kekotoran kelas.



BAB IV
PENUTUP

A.      Kesimpulan
                          Beradasarkan hasil penelitian yang penulis lakukan, dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut:
1.  Alasan siswa tidak membuang sampah pada tempatnya adalah malas, lupa dan   kebiasaan.
2.  Pendapat siswa tentang liga kebersihan, pada umumnya mengatakan bahwa liga kebersihan bermanfaat bagi pelaksanaan kebersihan di seluruh lingkungan kelas SMAN 1 Kuningan.

B.       Saran
                        Berdasarkan kesimpulan-kesimpulan di atas, maka penulis menyampaikan saran-saran sebagai berikut :
1.      Melaksanakan tata tertib kebersihan dan kelestarian lingkungan sekolah.
2.      Mengadakan gerakan cinta kebersihan dan kesehatan lingkungan sekolah.
3.      Membuat tata tertib kebersihan dan buang sampah sembarangan.
4.      Memberi contoh membuang sampah pada tempatnya.
5.      Memberikan nasehat apabila ditemukan pelanggaran membuang sampah  sembarangan.


Daftar Pustaka

http://catatan-harian-fathan.blogspot.com/2012/10/cara-menjaga-kebersihan-lingkungan.html.
http://id.wikipedia.org/wiki/Kebersihan.
http://www.jurnalterbaik.com/2013/01/cara-menjaga-kebersihan-lingkungan.html.











                                                                                                                                               
           














12
04.50

0 Responses to "Karya Ilmiah B.Indonesia (Budaya Penerapan Bersih Melalui Liga Kebersihaan)"

Posting Komentar